Senandung Ilmu


Bagaimana Mendidik Anak-Anak Kita ? 

Bismillah...

Terinspirasi dari sebuah buku, semoga ini bermanfaat untuk shahabatfillah semua...
Alloh menciptakan kita untuk beribadah dengan ilmu, dimana kita pun bertanggung jawab untuk mengajarkannya, sahabatfillah ana, ant dan semuanya insyaAlloh sudah tercatat di lauh mahfuz-Nya menjadi seorang guru, meski bukanlah tittle sebenarnya seorang guru / ustadz / ustadzah / dosen etc tapi insyaAlloh akan dituntut menjadi guru bagi anak-anak kita, karena insyaAlloh kita baik ikhwan/akhwat adalah calon orang tua dimana orangtua adalah madrasah pertama bagi anak-anak kita kelak...aamiin.... Shahabatfillah sebelum Alloh berikan tanggung jawab itu..yuk kita belajar mendidik yang baik buat anak-anak kita, dengan membuat pondasi yang kokoh dari awal...mengajarkan mindset yang baik dan kuat untuk masa depannya kelak demi menciptakan keluarga rabani pencinta dakwah demi kebaikan dunia dan akhirat.

Alloh SWT berfirman :
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..." (At Tahrim : 6)

Ibu, bapak, guru bahkan kita bertanggungjawabdi depan Alloh terhadap pendidikan generasi muda. Jika pendidikan generasi muda. Jika pendidikan mereka baik, maka berbahagialah generasi tersebut di dunia dan akhirat. Tapi jika mereka mengabaikan pendidikannya maka sengsaralah generasi tersebut, dan beban dosanya berada pada leher mereka. untuk itu disebutkan dalam suatu hadits Rasulullah Saw :

" Setiap orang diantara kamu adalah pemimpin, dan masing-masing bertanggungjawab atas yang dipimpinya." (Muttafaq Alaih)

Maka adalah merupakan kabar gembira bagi seorang guru, sabda Rasululloh Saw berikut ini :

"Demi Alloh, bahwa petunjuk yang diberikan Alloh kepada seseorang melalui kamu lebih baik bagimu dari pada kekayaan yang banyak." (HR Bukhari - Muslim)

Dan juga merupakan kabar gembira bagi kedua orang tua, sabda Rasululloh Saw berikut ini :

"Jika seseorang mati maka terputuslah amalnya kecuai tiga hal : sedekah, jariyah atau ilmu yang bermanfaat, atau anak shaleh yang mendoakannya." (HR Muslim)

maka seorang pendidik hendaknya melakukan perbaikan dirinya rerlebih dahulu, karena perbuatan baik bagi anak-anak adalah yang di kerjakan oleh pendidik dan perbuatan jelek bagi anak-anak adalah yang di tinggalkan oleh pendidik. sesungguhnya tingkah laku guru dan kedua orang tua yang baik didepan anak-anak merupakan pendidikan yang paling utama bagi mereka.
  •  Melatih anak-anak untuk mengucapkan kalimat syahadat "Lailahaillah Muhammadarrasulullah" dan menjelaskan maknanya ketika mereka sudah besar. 
  • Menanamkan rasa cinta dan iman kepada Alloh dalam hati mereka, karena Alloh pencipta, pemberi rizqi dan penolong satu-satunya tanpa ada sekutu bagi-Nya. 
  • Memberi kabar gembira kepada mereka dengan janji syurga, bahwa syurga akan diberikan kepada orang-orang yang melakukan shalat, puasa, mentaati kedua orang tua dan berbuat amalan yang di Ridho'i Alloh. serta menakuti mereka dengan neraka, bahwa neraka diperuntukan bagi orang yang meninggalkan shalat, menyakiti orang tua, membenci Alloh dan melakukan amalan buruk lainnya. 
  • Mengajarkan anak-anak untuk meminta dan memohon pertolongan hanya kepada Alloh semata, sebagaimana sabda rasululloh Saw kepada anak pamannya : 
  • "Jika kamu meminta sesuatu mintalah kepada Alloh, dan jika kamu memohon pertolongan mohonlah kepada Alloh(HR At Tirmidzi)
1. Mengajarkan Shalat
  •  Pengajaran shalat kepada anak laki-laki maupun perempuan pada masa kecil adalah wajib agar mereka terbiasa jika sudah besar. Rasululloh Saw bersabda : "Ajarkan shalat kepada anak-anakmu jika sudah usia tujuh tahun, pukullah jika sudah sampai usia sepuluh tahun dan pisahkan tempat tidur mereka." (HR Ahmad)
  • pengajaran shalat tersebut dilakukan dengan wudhu" dan shalat di depan mereka, membawa mereka pergi bersama ke masjid, memberikan kepada mereka buku tentang cara shalat sehingga seluruh keluarga mempelajari peraturan shalat. hal ini merupakan kewajiban seorang guru dan kedua orangtua. setiap pengurangan tanggung jawab tersebut akan ditanya oleh Alloh.
  • mengajarkan Al Qur'an Al Karim kepada anak-anak di mulai dari sulat Al Fathihah dan surat-surat pendek serta menghafal doa tahiyah untuk shalat. menyediakan guru untuk mengajarkan tajwij, menghafal Qur'an dan hadits. 
  • mendorong anak-anak untuk shalat jum'at dan jamaan di masjid dibelakang kaum lelaki, berlemah lembut dalam memberi nasehat jika mereka bersalahtidak dengan suara keras dan mengagetkan mereka, agar mereka tidak meninggalkan shalat dan kemudian kita berdosa. jika ingat masa-masa kenak-kanak dan permainan kita, kita akan memaklumi hal itu.
2. Memperingatkan Untuk Menjauhi Larangan
  • Memperingatkan anak untuk tidak kafir, mencerca dan melaknay orang serta berbicara yang jelek. menyadarkan anak dengan lemah lembut bahwa kekufuran itu haram yang menyebabkan karugian masuk neraka. hendaknya kita menjaga omongan kita didepan mereka agar menjadi suri tauladan yang baik bagi mereka.
  • memperingatkan anak untuk tidak main judi dengan segala macamnyanya, seperti yanasib, rolet dan lainnya meskipun hanya untuk hiburan karena hal itu mendorong kepada perjudian dan pertikaian serta merugikan diri, harta dan waktu mereka sendiri serta menghilangkan shalat mereka. 
  • melarang anak membaca majalah dan gambar porno serta cerita-cerita komik persilatan dan seksualitas. melarang penyiaran film-film serupa di bioskop maupun TV karena berbahaya bagi akhlak dan masa depan anak-anak.
  • melarang anak merokok dan memberi pengertian kepada mereka, bahwa para dokter berpendapat sama bahwa merokok berbahaya bagi badan, menyebabkan kanker, merusak gigi, baunya tidak enak, merusak paru-paru dan tidak ada faedahnya sehingga menjual dan menghisapnya adalah haram. menasehatkan kepada mereka untuk makan buah-buahan dan asinan sebagai ganti rokok. 
  • membiasakan anak-anak jujur dalam perkataan dan perbuatan. hendaknya kita tidak berbohong kepada mereka meskipun hanya bergurau. jika kita menjanjikan sesuatu kepada mereka hendaknya kita penuhi. dalam hadist shahih disebutkan : " Barangsiapa berkata kepada anak kecil "ambilah" kemudian tidak memberinya maka hal itu adalah berbohong." (HR Ahmad)
  • Tidak memberi makan kepada anak-anak dengan uang haram seperti uang sogok, hasil pencurian dan penipuan karena hal itu menyebabkan kesengsaraan, kedurhakaan dan kemaksiatan mereka. 
  • tidak mendoakan kebinasaan dan kemarahan terhadap anak karena doa baik maupun buruk kadang-kadang dikabulkan, dan mungkin menambah kesesatan mereka, lebih baik jika kita mengatakan kepada anak : " semoga Alloh memperbaiki kamu"
  • memperingatkan anak-anak untuk tidak melakukan perbuatan syirik kepada Alloh seperti bedoa kepada orang yang sudah meninggal, meminta pertolongan dari mereka padahal mereka adalah hamba-hamba Alloh yang tidak bisa mendatangkan bahaya maupun manfaat. Alloh Swt Berfirman : " Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak pula memberi madharat kepada selain Alloh, sebab jika kamu berbuat yang demikian itu, maka sesungguhnya kalau begitu kamu termasuk orang-orang yang zalim (musyrik)." (QS : Yunus : 106)
3. Akhlak dan Sopan Santun
  • kita biasakan anak untuk menggunakan tangan kanan dalam mengambil , memberi, makan, minum, menulis menerima tamu dan mengajarkannya untuk selalu memulai setiap pekerjaan dengan basmalah dan terutama untuk makan dan minum dan harus dilakukan dengan duduk serta di akhiri dengan membaca hamdalah. 
  • membiasakan anak untuk selalu menjaga kebrsihan memotong kukunya, mencuci kedua tangannya sebelum dan sesudah makan, dan mengajarinya untuk bersuci ketika buang air kecil maupun air besar sehingga tidak membuat najis pakaiannya dan shalatnya menjadi sah. 
  • berlemah lembut dalam memberi nasehat kepada mereka dengan secara diam-diam tidak membuka kesalahan mereka di depan umum, jika mereka tetap membandel maka kita diamkan selama tiga hari dan tidak lebih dari it. 

Sumber : Buku bimbingan islam untuk pribadi dan masyarakat oleh Syek Muhammad Bin Jameel Zeeno.